Saturday, November 15, 2008

Dalam Pahit Itu Ada Manisnya...

Saban hari berbagai kisah yg kita lalui, samada kita lalui sendiri atau dari kisah insan2 yg lain.

Ekoran daripada itu kitalah yg harus pandai menyesuaikan diri dan memilih jalan kehidupan, sebagaimana yg kita inginkan. Jika kita tahu ada ranjau dan duri di tengah jalan, kita boleh meilih jalan lain. Tapi kalau jalan itu juga menjadi pilihan kita, maka bersedialah utk menempuh semua ranjau-ranjau ini

Kadangkala peristiwa atau permasalahan yg berlaku itu ada baiknya kita menerimanya sebagai satu dugaan, namun sekiranya kita sengaja menempah kedukaan, jangan salahkan takdir sebaliknya salahkan diri sendiri yg tidak tahu menilai antara yg buruk dgn yg baik.

Dunia ini dipenuhi dgn berbagai ragam dan kehidupan. kita sendirilah yg memilih kesepian atau kesedihan. Manusia adalah makhluk yg mudah untuk berasa sepi walaupun mereka sebenarnya hidup di tengah keriuhan alam.

Kita sering menangisi sebuah kematian tapi sukar utk menghargai kehidupan. Kita sering menangis pilu mengenangkan perpisahan sedangkan terlalu banyak pertemuan yg kita sia-siakan. Kita juga kerap ketawa tetapi tak faham apa yg sedang kita ketawakan itu.


Jgnlah mudah berputus asa dan suka memandang sesuatu perkara itu dari sudut keburukan semata-mata, sering mengatakan kehidupan ini adalah satu kepahitan. Sekiranya kita ingin memandang dari sudut lain, byklagi kegembiraan yg boleh kita perolehi dan boleh membuat kita tersenyum, samada ketika kita mengalaminya atau ketika mengenangkannya semula.

Pahit dalam kehidupan itu bukan satu kesalahan, kerana dgn adanya rasa pahitlah kita peka terhadap sebuah kemanisan. Semoga kita lebih memahami diri sendiri dan mengerti hakikat sebuah kehidupan…

1 comment:

y0e IsLam said...

Begitulah sebuah kehidupan.. ada madunya dan ada hemepedunya.. manisnya madu.. pahitnya hempedu.. kekadang seharusnya kita berfikir lebih dalam mengatur hidup.. adakah salah sekiranya dia meninggalkan jalan hidupnya yang dilalui hari ini, penuh mehnah dan tribulasi.. salahkah dirinya memilih jalan yang dirasakan boleh membawa dirinya ke arah yang lebih baik yang mana jalan ini yang pernah dia lalui dulu, banyak keindahannya dan kemanisannya... tinggalkan jalan yang boleh membinasakan dirinya.. Ingat kita diberi pilihan, maka pilihlah selagi mana kita diberi pilihan.. Allah membebaskan hambanya memilih dengan akalnya.. paling penting jalan itu boleh membawa dirinya kepada keredhaan dan rahmat Allah. Laluilah jalan yang elok jika jalan yang telah kita lalui banyak lompangnya, banyak rosaknya, kembali ke pangkal jalan sekiranya kita tersesat, sesat di dalam hutan tidak mengapa.. sesat di jalan Allah..Nauzubillah.. Sewajarnya yang tersilap dimaafkan, yang tersesat dikembalikan ke jalan yang lurus.. kita boleh rasakan diri kita.. dulu, semalam dan hari... bagaimana dan ke mana? kalau betul dan lurus teruskanlah... kalau tersesat carilah satu jalan kebenaran... Semuanya bersembang di atas dasar akal yang waras tanpa wahyu... Kudrat dan Iradat padaNYA. Berusahalah ke arah diri yang paling baik dan serahkanlah ketentuan padaNYA.. Sekadar Bingkisan Pandangan
Mukhlis IbnuAliyyiZainabi!!!